Rabu, 21 Mei 2014

Perbedaan FJA dan PAQ dalam PIO



Naaaah, berhubungan kelompok saya mendapatkan tugas mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi tentang apasih perbedaan dari FJA dan PAQ dalam analisis kerja. Nih saya kasih infonya buat teman-teman yang mungkin juga sedang mencari tau tentang perbedaannya. Semoga bermanfaat. Salam Psikologi Joss! :)

 
 
1.     Function Job Analysis (FJA)

-          Merupakan teknik analisis terstruktur yang menguji rangkaian tugas dalam suatu pekerjaan dan proses pemenuhan dari tugas tersebut.
-          Teknik ini hemat biaya serta menggunakan deskripsi kerja berdasarkan standar nasional. Deskripsi Kerja adalah catatan yang sistematis dan teratur tentang tugas dan tanggung jawab suatu jabatan, yang didasarkan pada kenyataan- kenyataan apa, bagaimana, mengapa, kapan, dan dimana suatu pekerjaan dilaksanakan (Martoyo, 1987).
-          Teknik ini juga sangat membantu dalam  analisis deskripsi kerja untuk banyak posisi sekaligus.
-          Dan juga berguna dalam memberikan pencerahan pada pekerja bagaimana untuk sukses dalam pekerjaannya.
-          Teknik FJA bergantung pada observasi dan dan wawancara terbuka, teknik ini memberikan analis kelonggaran cukup besar dalam mendapatkan informasi berguna.

Sedangkan,

2.     Position Analysis Questionnaire (PAQ)

-          Teknik analisis pekerjaan yang menggunakan kuessioner tertutup dalam menganalisis pekerjaan didasarkan pada 187 ketetapan kerja yang terbagi dalam 6 kategori, yaitu:
1.      Input informasi
Bagaimana pekerja memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaannya.
2.      Proses mental
Pemikiran, penalaran, dan pengambilan keputusan yang dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan.
3.      Output kerja
Tugas yang harus dikerjakan pekerja dan alat atau mesin yang dibutuhkan untuk menjalankannya.
4.      Hubungan interpersonal
Jenis hubungan atau kontak dengan rekan kerja yang dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan.
5.      Konteks kerja
Konteks fisik atau sosial dimana pekerjaan tersebut dijalankan.
6.      Karakteristik.
è Keenam kategori ini yang masing-masing akan diukur dengan 6 kategori lainnya, yaitu: kegunaan, kepentingan, waktu, aplikasi, kemungkinan kejadian, dan kode khusus.
-          Teknik ini tidak hanya membutuhkan waktu singkat dan kurang memerlukan keterampilan, tetapi juga membatasi informasi yang dikumpulkan dengan pertanyaan spesifik yang diajukan.
-          Teknik ini telah digunakan untuk mengidentifikasi kesamaan antara kelas yang berbeda dari pekerjaan dan kesamaan kelas dari pekerjaan pada organisasi yang berbeda.
-          Dan teknik ini menghasilkan profil pekerjaan yang terperinci yang nantinya dapat digunakan untuk membandingkan pekerjaan dengan posisi yang sama atau mirip pada organisasi yang berbeda.

  
Daftar Pustaka:



http://industrialteknik09.blogspot.com/2011/10/analisa-kerja-ali045.html

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0CDMQFjAC&url=http%3A%2F%2Ftengakarta.files.wordpress.com%2F2009%2F04%2Fmakalah-pio-fix2.doc&ei=mWJ8U8XyMdeNuAT8-ICQCg&usg=AFQjCNFhPGwg0XVxdVfjg8X_hMJYCpxfBw&bvm=bv.67229260,d.c2E

Jumat, 09 Mei 2014

Peran Psikolog Sekolah dalam Tingkat Sekolah Dasar (SD)









Menurut Jack I. Baron (1982), tingkat pelayanan Psikolog Sekolah dalam peranannya adalah sebagai berikut:
  • Tingkat I (psikodiagnostik); meliputi pelayanan tes kecerdasan, kemudian pemberian laporan tertulis yang memberi gambaran kelemahan dan kekuatan yang terungkap oleh tes tersebut. 
  • Tingkat II (klinis dan konseling); perhatian psikolog sekolah terhadap anak didik bersifat menyeluruh, yang mana membantu pihak sekolah dalam menyelesaikan berbagai masalah kesmen yang dihadapi anak. Pada tingkat ini peran psikolog erat dengan masalah kelompok dalam kelas dan masalah yang berkaitan dengan kelas.
  • Tingkat III (indusrti dan organisasi); dalam hal ini psikolog ikut terlibat dalm tindakan yang menyangkut kebijakan dan prosedur sekolah, dalam pengembangan dan evaluasi program serta pelayanan sekolah,dapat berupa; supervisi, pendidikan, konsulatan bagi kariawan edukatif maupun nonedukatif (membantu malakukan seleksi, penempatan, serta urusan-urusan personalia lain), dan bekarja sama dengan ahli-ahli lain dalam masyarakat.
Tingkat pelayanan Psikolog Sekolah menurut Jack I. Brown juga  mengambil peranan pada tingkat Sekolah Dasar, dimana pada tingkat SD seorang Psikolog Sekolah akan mengambil peran untuk:
-          Pemeriksaan Psikologi
-          Terapi
-          Parengting Class
-          Health School
-          Green School
-          Story Telling
-          Life Skills
-          Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini
-          Assessment dan Pelatihan untuk Guru





PROGRAM PSIKOLOG PENDIDIKAN PADA TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD)

Program apa yang harus dibuat dan dilakukan oleh para psikolog pendidikan pada tingkat sekolah dasar saat ini, terlebih dengan apa yang terjadi di Negara kita akhir-akhir ini. Seorang Psikolog pendidikan harus menerapkan adanya Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini, kenapa ini penting? Sebab seperti yang kita ketahui peristiwa dan kabar memperihatinkan yang terjadi pada anak-anak TK di Jakarta International School yaitu adanya pelecehan seksual. Menurut kami, adalah penting untuk memberikan pendidikan seks pada anak SD sekarang ini, misalnya bekerjasama dengan pihak sekolah untuk mengumpulkan siswanya atau masuk kedalam tiap-tiap kelas dan memberikan pelajaran kepada siswa tentang mana yang baik dan buruk, tentang menilai mana perbuatan yang pantas dan tidak pantas dengan member contoh-contoh nyata kepada anak sehingga anak akan dapat membentuk tameng awal yang akan melindungi dirinya dari tindakan-tindakan pelecehan seksual ketika anak tersebut tidak dalam pengawasan orang dewasa.


Daftar Pustaka: