Senin, 24 Maret 2014

Teori Vygotsky dalam Pendidikan Anak




Lev Vygotsky (1896 – 1934) lahir di Rusia pada tahun yang sama dengan kelahiran Piaget, namun meninggal lebih muda ketimbang Piaget, yaitu dalam usia 37 tahun. Lev Piaget percaya bahwa anak aktif dalam menyusun pengetahuan mereka.

Vygotsky memiliki asumsi. Ada 3 klaim dalam inti pandangan Vygotsky (Tappan, 1998):
1.      Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diintrepetasikan secara developmental. Menurutnya  menggunakan pendekatan developmental berarti memahami fungsi kognitif anak dengan memeriksa asal usulnya dan transformasinya dari bentuk awal ke bentuk selanjutnya.
2.       Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas mental.
3.       Kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural.

Di dalam ketiga klaim dasar ini Vygotsky mengajukan gagasan yang unik dan kuat tentang hubungan antara pembelajaran dan perkembangan. Ide ini secara khusus merefleksikan pandangannya bahwa fungsi kognitif berasal situasi sosial. Salah satu ide unik Vygotsky adalah konsepnya tentang zone of proximal development.

Zone of Proximal Development. Zone of Proximal Development (ZPD) adalah istilah Vygotsky untuk serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari dari bantuan orang dewasa atau anak yang lebih mampu. Batas bawah dari ZPD adalah tingkat problem yang dapat dipecahkan oleh anak seorang diri, sedangkan batas atasnya adalah tingkat tanggung jawab atau tugas tambahan yang dapat diterima anak dengan instruktur yang mampu. Misalnya pada pengalaman saya ketika saya duduk dibangku kelas 3 SD, saya diberikan kado ulang tahun  berupa sepeda roda dua oleh orangtua saya sedangkan saya belum bisa mengendarai sepeda sehingga orangtua saya baik bapak maupun mama terus mengajari saya bersepeda roda dua hingga akhirnya saya dapat mengendarai sepeda roda dua tanpa pengawasan dari kedua orangtua saya lagi.




Scaffolding. Erat kaitannya dengan gagasan zone of proximal development adalah scaffolding, sebuah teknik untuk mengubah level bantuan untuk belajar. Seorang guru atau sesama murid yang lebih pandai mampu menyesuaikan jumlah bimbingan sesuai dengan kinerja murid. Ketika tugas yang akan dipelajari si murid adalah tugas baru, maka orang yang lebih ahli dapat menggunakan instruksi langsung. Saat kemampuan si murid meningkat, maka semakin sedikit bimbingan yang diberikan. Misalnya ketika saya diajarkan mengendarai sepeda motor oleh bapak saya, bapak saya pertama kali mengajarkan saya men-starter motor, kemudian setelah saya mampu bapak mengajarkan saya menggas motor secara perlahan, dan kemudian menaik-turunkan perseneling motor. Bapak mengajari saya secara bertahap mulai dari tidak paham, sedikit memahami, sampai kemudian saya dapat memahami bagaimana berkendara sepeda motor.

Bahasa dan Pemikiran. Vygotsky percaya bahwa anak-anak menggunakan bahasa bukan hanya untuk komunikasi sosial, tetapi juga untuk merencanakan, memonitor prilaku mereka dengan caranya sendiri. Penggunaan bahasa untuk mengatur diri sendiri ini dinamakan “pembicaraan batin” (inner speech) atau “pembicaraan privat” (private speech). Menurut Vygotsky private speech adalah alat penting bagi pemikiran selama masa kanak-kanak (early childhood). Menurut Vygotsky, ketika anak kecil berbicara kepada dirinya sendiri, mereka menggunakan bahasa untuk mengatur prilaku mereka sendiri. Sama halnya ketika saya kecil dulu, saya suka bermain boneka kertas (di daerah asal saya namanya pepean hihihi) nah, ketika bermain pepean saya akan berbicara kepada diri saya sendiri seolah saya adalah pepean tersebut dan saya akan mengeksplorasi imajinasi saya melalui prilaku saya (seperti bergaya centil dan bertingkah dewasa).

Pendekatan Vygotsky merupakan pendekatan konstruktivis sosial, yang menekankan pada konteks sosial dari pembelajaran dan bahwa pengetahuan dibangun dan dikonstruksi secara bersama.



Kelompok 1:

1.      Sri Hasyuni (13-016)                         : Teori Bronfenbrenner
2.      Novita Sari Lubis (13-022)               : Teori Bronfenbrenner
3.      Agita Nova Purba (13-044)              : Teori Bronfenbrenner
4.      Lely Febrina Rosa (13-100)              : Teori Vygotsky
5.      Ice Kristiana Sitohang (13-124)       : Teori Vygotsky

Kamis, 13 Maret 2014

Peran Teknologi dalam Dunia Pendidikan




Peranan Teknologi dalam Pendidikan


Haaaaaaai blogger!

Kali ini saya datang dengan tulisan pertama saya. Didalamnya saya akan membahas tentang peranan teknologi dalam pendidikan. Naaaaah! Bicara tentang pendidikan, saya jadi ingat dengan cerita mama saya ketika beliau masih duduk dibangku sekolah dulu. Sekali waktu, beliau pernah bercerita kepada saya bahwa ketika beliau sekolah dulu adalah sulit untuk memperoleh sumber-sumber pelajaran selain dari penjelasan guru dan buku (buku pun pada saat itu masih tidak banyak -> maklum di kampung). Mama bercerita kalau dulu dirinya harus berjuang untuk memperoleh referensi lain dari pelajaran yang ingin diperdalamnya. Lantas saya teringat dengan masa saya bersekolah saat ini, banyak hal yang berubah. Saya tidak hanya dapat memperoleh informasi dari guru yang tengah menjelaskan ataupun keterbatasan buku yang dapat diraih. Tetapi ada cara yang lebih simple bin efisien yang dapat dengan mudah saya peroleh. Cara apa itu??? Jeng…jeng…jeng…

Caranya adalah melalui internet, VCD, bahkan media massa seperti televisi dan koran. Wooow, enak ya kita sekarang. Kita dapat dengan mudah memperoleh informasi yang kita butuhkan pada proses belajar kita sebagai peserta didik tanpa harus bersusah payah seperti dulu lagi. Lantas internet, VCD, maupun televisi itu disebut apasih??? Naaah, semua hal tersebut dapat kita sebut dengan teknologi.


Teknologi

Teknologi itu apa? Menurut eyang Wikipedia, teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Kalo menurut admin sih, simpelnya sih teknologi adalah sarana yang memudahkan saya sebagai pelajar dalam mencari berbagai referensi, huehehe. Tapi, akan lebih baik bagi pembaca sekalian untuk memahami teknologi sebagai suatu sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Lantas, apakah teknologi memiliki peranan dalam dunia pendidikan? >.<”

Ya! Dengan yakin saya mengatakan iya. Teknologi memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan sebab teknologi sendiri merupakan tema penting dalam pendidikan. Itulah sebabnya mengapa teknologi sangat bersahabat dengan para pengajar dan pelajar. Teknologi dan pendidikan berjalan secara beriringan. Bahkan kemampuan menguasai teknologi telah menjadi syarat utama dalam beberapa institusi pendidikan dalam menyaring calon siswanya.

 Teknologi terus berevolusi dalam peranannya di dunia pendidikan, hal yang paling akrab yang dapat kita temui dari teknologi didalam pendidikan adalah internet. Internet merupakan inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem initernet berisi dari ribuan jaringan komputer yang terhubung diseluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses oleh murid.

Internet adalah alat pembelajaran penting dalam pendidikan saat ini. Karena internet memberikan kemudahan bagi para guru dan juga peserta didik dalam memudahkan pengajaran disekolah maupun kampus. Ada 3 hal penting dalam internet yang berperan dalam pendidikan, yaitu:

1.      World Wide Web

Ialah sistem pengambilan informasi yang menghubungkan berbagai materi dalam internet, dimana materi ini mencakup teks dan grafis. Web memberikan struktur yang dibutuhkan internet. Dengan meng-klik kata atau gambar yang ada dilayar komputer, indeks web dan mesin pencari akan membantu murid menemukan informasi yang mereka cari dengan memeriksa berbagai sumber yang ada.

2.      Website

Ialah lokasi individu ataupun organisasi di internet. Website menampilkan informasi yang dimasukkan oleh individu maupun organisasi di internet, yang dapat memberikan kemudahan tidak hanya bagi para pemberi informasi untuk mengeksplorasi pemikirannya, namun juga memberi keuntungan bagi para pencari informasi dalam mencari sumber-sumber yang mereka inginkan.

3.      E-mail

Nah, kalo yang satu ini, admin yakin para pelajar 95% sudah memiliki akunnya. Karena e-mail akan sangat dibutuhkan oleh para pelajar tidak hanya dalam mengerjakan tugas-tugas yang dikirim kepada e-mail gurunya. Namun juga membantu pelajar mendaftarkan diri pada berbagai sosial media biar terlihat eksis! Muehehe. E-mail merupakan singkatan dari elektronik mail dan merupakan bagian penting lainnya dari internet. Pesan dapat dikirim dan diterima dari individu atau dari banyak individu sekaligus.

            Nah, selain internet banyak lagi teknologi lainnya yang memiliki peranan penting dalam pendidikan saat ini, seperti media massa televisi dan koran yang dapat memberikan segudang informasi bagi para pelajar. Dimana teknologi berfungsi sebagai alat yang dapat memberi kemudahan dalam dunia pendidikan bagi para siswa dan pengajar dalam mencari berbagai referensi yang bermanfaat dalam pembelajaran.

Sekian dulu perjumpaan kita. Dilain waktu, admin akan datang kembali dengan berbagai tulisan yang (sekiranya) bermanfaat bagi para pembaca. Daaaaaaan…. See you!!! \(^.^)/


Sumber:

Santrock, John W. 2004. Psikologi Pendidikan.  Jakarta: KENCANA Prenada Media Group.