Menurut
Jack I. Baron (1982), tingkat pelayanan Psikolog Sekolah dalam peranannya
adalah sebagai berikut:
- Tingkat I (psikodiagnostik); meliputi pelayanan tes kecerdasan, kemudian pemberian laporan tertulis yang memberi gambaran kelemahan dan kekuatan yang terungkap oleh tes tersebut.
- Tingkat II (klinis dan konseling); perhatian psikolog sekolah terhadap anak didik bersifat menyeluruh, yang mana membantu pihak sekolah dalam menyelesaikan berbagai masalah kesmen yang dihadapi anak. Pada tingkat ini peran psikolog erat dengan masalah kelompok dalam kelas dan masalah yang berkaitan dengan kelas.
- Tingkat III (indusrti dan organisasi); dalam hal ini psikolog ikut terlibat dalm tindakan yang menyangkut kebijakan dan prosedur sekolah, dalam pengembangan dan evaluasi program serta pelayanan sekolah,dapat berupa; supervisi, pendidikan, konsulatan bagi kariawan edukatif maupun nonedukatif (membantu malakukan seleksi, penempatan, serta urusan-urusan personalia lain), dan bekarja sama dengan ahli-ahli lain dalam masyarakat.
Tingkat
pelayanan Psikolog Sekolah menurut Jack I. Brown juga mengambil peranan pada tingkat Sekolah Dasar,
dimana pada tingkat SD seorang Psikolog Sekolah akan mengambil peran untuk:
-
Pemeriksaan Psikologi
-
Terapi
-
Parengting Class
-
Health School
-
Green School
-
Story Telling
-
Life Skills
-
Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini
-
Assessment dan Pelatihan untuk Guru
PROGRAM PSIKOLOG PENDIDIKAN PADA TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD)
Program apa yang harus dibuat dan dilakukan oleh para
psikolog pendidikan pada tingkat sekolah dasar saat ini, terlebih dengan apa
yang terjadi di Negara kita akhir-akhir ini. Seorang Psikolog pendidikan harus
menerapkan adanya Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini, kenapa ini penting?
Sebab seperti yang kita ketahui peristiwa dan kabar memperihatinkan yang
terjadi pada anak-anak TK di Jakarta International School yaitu adanya
pelecehan seksual. Menurut kami, adalah penting untuk memberikan pendidikan
seks pada anak SD sekarang ini, misalnya bekerjasama dengan pihak sekolah untuk
mengumpulkan siswanya atau masuk kedalam tiap-tiap kelas dan memberikan
pelajaran kepada siswa tentang mana yang baik dan buruk, tentang menilai mana
perbuatan yang pantas dan tidak pantas dengan member contoh-contoh nyata kepada
anak sehingga anak akan dapat membentuk tameng awal yang akan melindungi
dirinya dari tindakan-tindakan pelecehan seksual ketika anak tersebut tidak
dalam pengawasan orang dewasa.
Daftar Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar